ISLAMIK

Editorial

Sajak Hati



Disaat waktu berhenti
Dalam simfoni nada sepi
Aku mengajak untuk kita meneliti
Aku menjemput rasa merasai

Maaf jika kalam ini kurang sempurna
Maaf jika rasa ini yang membuat luka
Maaf jika hati ini berdusta
Maaf jika nada ini terpalit dosa

Dalam perjalanan hidup yang jauh
Kaki melangkah sayup kedengaran
Saat dikala hati ini menunggu
Lalu aku dendangkan alunan kata bertingkah

Hadirmu tatkala itu memberi cahaya dalam nurani
Harapan setegap pokok beribu
Ketulusan selautan mata memandang
Kemulusan ibarat langit membiru

Perhatikan tanda aras kebencian
Bila ia datang menerjah
Ribut cawan terasa resah
Kalut perigi airnya mencurah

Kerana hidup ini harus memilih
Kerana mati itu hendaknya pemutus gundah
Hidup dengan kesyukuran lalu kekufuran merebah
Mati bersama kekufuran jasad terasa lelah

Aku memberi dedaunan rasa
Tapi sayang hanya dalam berkata
sebaliknya dia memberi rimbunan jasa
menang dalam pembuktian laku bicara

Harapanku agar kau merawat luka dihati
Memberikan ubat ketenangan tika resah
Menghulurkan transkripsi rindu buat bekalan
Memberikan nasihat buat kesempitan

Jari ini aku susun sepuluh
Lidah ini aku rapatkan bersimpuh
Dahi ini aku turunkan merendah
Dalam kejauhan memohon maghfirah

Nukilan Muhammad Hafifi
Kota Putra
Besut



Pandangan Pembaca
Tags:

Artikel Berkaitan

No comments:

Leave a Reply

Scroll to top