Lemah kaki menuju cita dibalik sendu
Kekadang bila memandang sirna itu
Terasa kelam dalam debu
Mengharap air mata bertukar sendu
Hati itu bagai ditusuk beribu jarum sembilu
Tiada kata terucap dalam menahan sakit dikalbu
Sering apa yang diburu timbul rasa jemu
Bila rindu itu datang bertamu
Ucapan itu sentiasa mengisi relung hati
Membakar jiwa semangat nurani
Adakah lafaz itu hanya sekadar maknawi
Sehingga susah untuk ku mengerti
Berbekas parut jahitan di dalam diri
Dalam gelisah ku harap tenang bersemi
Ku lihat timur itu menerbitkan sinar mentari
Didalam mencari damai abadi
Diakhir noktah kata tiada berdusta
Tidak juga tergambar dari lirik yang tersisa
Mari kemari menuju kesana
Dalam kembara kita bersama
No comments: